Awan adalah kumpulan tetes air di udara. Awan terjadi karma pengembunan
(kondensasi) uap air di udara yang melampaui titik jenu. Awan adalah
kumpulan titik-titik air atau kristal es di udara yang terjadi karena adanya
kondensasi uap air di udara yang melebihi titik jenuh. Terbentuknya awan
dikarenakan udara yang banyak mengandung uap air mengalami proses pendinginan
sehingga mencapai titik embun. Proses pendinginan terjadi ketika udara
terdorong ke atas sampai atmosfer, dimana suhunya lebih rendah dibandingkan
permukaan. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa udara panas akan naik ke atas
hingga ketinggian tertentu dan mendingin.
Seiring dengan kenaikan ketinggian, tekanan udarapun berkurang. Kondisi ini
menyebabkan udara yang mengandung uap air menyebar dan mengalami pendinginan.
Pada saat mencapai titik embun, udara menyatu dengan uap air. Seluruh uap air
yang terkondensasi dalam udara tersebut membeku dan membentuk embun sehingga
oleh kita dilihat sebagai butiran-butiran awan.Awan terbentuk dan memiliki
ukuran sesuai dengan kekuatan alam yang mendorong kelembapan udara tersebut ke
atas dan temperatur atmosfer. Misalnya, jika segerombolan udara besar naik
secara stabil, maka akan menghasilkan awan luas dan tak berbentuk.
Jenis-jenis
awan
Pembagian Awan
Menurut Bentuknya
Cumulus, yaitu awan
yang bentuknya bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal.
Stratus, yaitu awan
yang tipis dan tersebar luas sehingga menutupi langit secara merata.
Cirrus, yaitu awan
yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat
menimbulkan hujan.
Pembagian Awan
Berdasarkan Ketinggiannya
1) Awan tinggi (6-12 km)
Cirrus, yaitu awan yang berbentuk seperti bulu
ayam.
Cirro stratus, yaitu awan yang berwarna putih
merata dan berbentuk menyerupai kerudung tipis.
Cirro cumulus, yaitu awan yang muncul dalam
gumpalan-gumpalan kecil (kadang seperti riak kecil) yang berkelompok seperti
sisik ikan, ekor kuda betina, atau bulu domba.
2) Awan menengah (2-6 km)
Altocumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
membentuk serangkaian “perahu rakit” di langit. Oleh karena itu, langit yang
terdapat awan ini sering disebut langit makarel (mackarel sky).
Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis
tebal.
3) Awan rendah (<2 km)
Stratus, yaitu awan yang rendah merata dan
berlapis-lapis. Awan ini kadang muncul dan bergerak cepat.
Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan
bergumpal-gumpal. Biasanya berbentuk kubah kecil. Jika bergerak sendirian
bernama cumulus, namu jika bersama-sama disebut stratocumulus.
Nimbostratus, yaitu awan berwarna abu-abu putih
hingga gelap dan luas. Biasanya awan ini muncul dalam keadaan gelap dan tak
berbentuk, serta sebagian telah merupakan hujan.
4) Awan yang terjadi karena
udara naik (500-1500 m)
Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal dengan
alas rata. Awan ini tampak seperti balutan bulu domba.
Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
yang luas dan besar meninggi, serta sering menimbulkan hujan berangin ribut.
Awan ini bisa membentuk “menara” berdiameter 10 km dengan puncak menyerupai
kembang kol. Umumnya awan ini muncul di siang hari saat musim panas
BAB 2
PEMBAHASAN
Pembentukkan awan
Pada kamis, 15 maret 2012 pukul 9 pagi di kec
empang terjadi awan nimbostratus, karma pada hari itu awan terlihat berwarna
abu-abu dan menutupi seluruh bagian langit disertai dengan adanya angin dan
hujan.
Pada hari yang sama di lab. Jambu juga terjadi
pembentukkan awan yang sama yaitu awan nimbostratus,dengan cirri-ciri yang sama
Pada jum’at , 16 maret 2012 pukul 11pagi di kec.
Empang terjadi awan nimbostratus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar